RELASI GENETIS BAHASA-BAHASA TIMOR
Abstract
Penelitian relasi bahasa ini mengkaji tujuh bahasa di Pulau Timor meliputi bahasa (1) Tokodede dan (2) Mambae ditutur masyarakat Timor Leste bagian barat, bahasa (3) Kemak dan (4) Tetun dipakai di NTT menyebar sampai ke wilayah Timor Leste, bahasa (5) Dawan, (6) Rote, dan (7) Helong berkembang di NTT. Semua bahasa itu dihipotesiskan mempunyai hubungan kekerabatan, meskipun sebagian bahasa-bahasa itu diklasifikasikan sebagai bahasa Non-Austronesia (AN) (Capell, 1945). Data dikumpulkan menggunakan daftar Swadesh dan Holle yang dianalisis dengan metode diakomparatif, diperoleh bukti akurat keeratan relasi genetis bahasa-bahasa itu sebagai kelompok bahasa Timor. Berdasarkan bukti kuantitatif dan kualitatif, kelompok bahasa Timor memiliki tiga subkelompok, yakni TKM, DTR, dan Hl yang dapat disusun dalam bentuk silsilah relasi genetis bahasa Timor dengan pola dwipilah. Inovasi fonologis penyatu kelompok Timor berupa apokope, sinkope, penunggalan bunyi, dan pengedepanan bunyi sentral PAN *¶. Bukti inovasi fonologis pemisah kelompok berupa PT *b menjadi PTKM *h, PDTR *f, dan Hl b. Selain itu, ditemukan pula bukti pemisah kelompok sekaligus penyatu subkelompok masing-masing. Dalam subkelompok TKM ditemukan bukti inovasi fonologis bersama berupa apokope dan metatesis pada subkelompok DTR. Pada subkelompok Hl ditemukan pula bukti inovasi fonologis bersama berupa metatesis dan paragoge. Di samping itu ditemukan pula exclusively shared linguistic innovation yaitu inovasi leksikal bersama baik untuk leksikal PT, leksikal subkelompok PTKM, leksikal subkelompok PDTR dan leksikal Hl.