Alus Enduk dalam Sistem Tutur Masyarakat Sasak

Abstract

Stratifikasi bahasa Sasak tidak hanya terdiri atas tingkatan kasar, biase, alus biase, dan alus utame tapi juga alus enduk. Tingkatan terakhir terbilang baru karena penamaan baru diberikan pada tahun 2007 dan belum jelas posisinya dalam tingkata tutur Bahasa Sasak. Untuk itu, tiga desa (Bayan, Gerung, dan Tiwugalih) diambil sebagai sampel mewakili masing-masing variasi dialektal bahasa Alus bahasa Sasak. Tingkatan ini tidak memiliki kosakata sendiri seperti yang lain. Kosakata yang digunakan lebih banyak mengambil dari tingkagtan kasar dan biase dibandingkan dengan dua tingkatan yang lain. Posisi tingkatan ini berada setelah alus utame.