URGENSI PENGUASAAN BAHASA ARAB DALAM STUDI ISLAM DI INDONESIA
Abstract
Makalah ini hendak mengupas peranan penting bahasa Arab dalam studi Islam. Hal ini berangkat dari kenyataan bahwa bahasa Arab memiliki fungsi sebagai bahasa agama, bahasa komunikasi, bahasa peradaban dan bahasa ilmu pengetahuan. Pengaruh Islam dan bahasa Arab juga begitu terasa di Nusantara, khususnya tanah Melayu dengan hadirnya aksara arab melayu. Dalam penelitian ini ditemukan betapa pentingnya penguasaan bahasa Arab dalam studi Islam sebagai bagian dari pengembangan keilmuan. Kenyataannya saat ini, istilah bahasa Inggris lebih dominan dalam penggunaan istilah ilmiah dalam kajian studi Islam di Indonesia dibandingkan dengan bahasa Arab. Maka para pengajar dan pelajar studi Islam wajib menguasai istilah-istilah yang khusus dari bahasa Arab sebagai penguat sekaligus pembeda dari kajian-kajian ilmu umum. Adapun metode penguatan istilah-istilah ilmiah bahasa ini bisa menggunakan metode pembiasaan, yakni bentuk pengulangan yang dilakukan secara terprogram maupun spontan dalam penggunaan istilah-istilah ilmiah bahasa Arab. Di sini penulis menawarkan tiga metode pembiasaan, yakni metode pembiasaan dalam proses belajar, metode pebiasaan dalam penulisan naskah ilmiah dan atau buku ajar, serta metode pembiasaan dalam kegiatan-kegiatan ilmiah. Dengan pembiasaan, maka fungsi bahasa Arab sebagai bahasa ilmu pengetahuan akan mendapatkan posisi yang layak dalam studi Islam. This paper aims to examine the important role of Arabic in Islamic studies. This departs from the fact that Arabic has a function as the language of religion, the language of communication, the language of civilization and the language of science. The influence of Islam and Arabic is also felt in the archipelago, especially Malay land with the presence of Malay Arabic characters. In this study it was found that the importance of mastering Arabic in Islamic studies as part of scientific development. In fact today, the term English is more dominant in the use of scientific terms in the study of Islamic studies in Indonesia compared to Arabic. So the instructors and students of Islamic studies must master the specific terms of Arabic as reinforcement as well as differentiators from general science studies. The method of strengthening scientific terms of this language can use habituation methods, namely the form of repetition carried out programmed and spontaneous in the use of scientific terms in Arabic. Here the author offers three methods of habituation, namely the method of habituation in the learning process, the habitual method of writing scientific texts and or textbooks, and methods of habituation in scientific activities. With habituation, the function of Arabic as a language of science will get a decent position in Islamic studies.