Kedudukan Wanita dalam Adat Perpatih di Negeri Sembilan Malaysia

Abstract

Masyarakat Adat Perpatih di Negeri Sembilan dipandang unik dibanding dengan masyarakat Melayu lainnya yang memakai sistem Adat Temenggung di Malaysia. Bahkan kedudukan wanita di Negeri Sembilan yang terserlah terkadang disalahtafsirkan sebagai "queen control" oleh sebagian pandangan, sehingga tidak jarang "takut" menikah dengan wanita Negeri Sembilan terutama pemuda-pemuda yang bukan berasal dari Negeri Sembilan. Dalam memberikan hak kepada wanita, Adat Perpatih telah memberi lebih dari apa yang dituntut oleh wanita modern sekarang. Adat Perpatih bukan saja memberi kedudukan yang setaraf dengan laki-laki termasuk mewarisi tanah pusaka. Sebagai balasan atas keistimewaan ini, yang tidak akan didapat secara otomatis oleh wanita barat adalah bahwa Adat Perpatih memberi tanggung jawab serta peranan yang harus dipikul oleh seorang wanita demi menjaga keutuhan, keharmonisan, serta keselamatan anggota keluarga dan kelompok kekeluargaannya.