MAKNA DAN FUNGSI UPACARA ADAT NYANGKU BAGI MASYARAKAT PANJALU
Abstract
Panjalu sebuah desa bekas kerajaan masyarakatnya sampai sekarang masih memegang tradisi upacara adat nyangku. Masyarakat Panjalu menganggap tradisi tersebut sakral karena berhubungan dengan asal keberadaan dan penyebaran agama Islam di kerajaan Panjalu dan tatar Priangan. Acara inti upacara adat nyangku cermah keagamaan (Islam), pemberesiahan benda-benda pusaka, dan beberapa rangakaian acara lainnya. Secara teoretis tradisi tersebut berhubungan secara ekstrinsik dengan masyarakat pemiliknya, maka akan berfungsi dan bermakna. Penelitian menggunakan metode deskriptif interpretatif. Adapun datanya diperoleh dari obsevasi lapangan. Analisis data menggunakan teori strultural genetik, hermeunetik, dan antropologi. Hasil analisis data menemukan bahwa upcara adat nyangku berfungsi ritual, sosial, pendidikan, dan wisata religi. Dari keempat fungsi itu, fungsi ritual yang paling dominan. Selanjutnya upacara adat nyangku bermakna literal/historis, alegoris, tropologis/ moral/pendidikan, dan anagogis. Dari keempat makna tersebut, makna historis intensitasnya paling tinggi.