HIPONIMI DAN POLISEMI BAHASA INDONESIA DAN BAHASA SUNDA

Abstract

Kesulitan atau kekeliruan dalam menafsirkan makna dari dua jenis kosa kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sunda sangat jelas terlihat jika pentuur keduanya melakukan interaksi dengan penutur lainnya. Untuk membuktikan keberadaannya, maka diperlukan penelitian bahasa yang bersangkutan dengan kajian leksikal dan semantik terhadap bahasa Indonesia dan bahasa Sunda dilihat dari adanya persamaan kosa kata tertentu pada keduanya. Dari hasil pengamatan sementara terhadap para dwibahasawan yang berbahasa ibu bahasa Sunda di masyarakat Kampung Jati, Kec. Tarogong Kaler , Kab.Garut, diketahui bahwa mereka sering menggunakan kosa kata  yang sama baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari. Secara leksikal, kosa kata polisemi bahasa Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan bahasa Sunda. Hal ini disebabkan karena faktor kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dengan cakupan penutur yang lebih banyak dari bahasa Sunda.  Berdasarkan data, bahasa Sunda memiliki empat buah polisemi, yakni: kata amis , kata burung, kata jarah , kata lini,.Adanya relasi makna antara kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa Sunda yang ditunjukkan dengan banyaknya sumber data kosa kata berhiponimi dan polisemi.