TAFSIR IMAM AL-BAIDHAWI DALAM PERSFEKTIF HERMENEUTIK
Abstract
Tafsir Imam Baidhawi ini menjadi salah satu kajian pokok ilmu tafsir di lingkungan pesantren salafiyah dan masih menjadi objek kajian para pemerhati al-Quran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendekatan, metode, corak dan sumber penafsiran al-Qur’an Imam Baidhawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Dengan metode ini, peneliti mendeskripsikan dan menganalisis makna ayat-ayat al-Qur’an menurut penafsiran Imam al-Baidhawi, dengan kata lain menggunakan metode analisis isi teks (content analysis). Penelitian ini juga menggunakan metode tafsiry (eksplanatory) yakni metode menafsirkan bahasa yang digunakan Imam Baidhawi sebagai mufassir. Melalui metode ini, gagasan pemikiran atau pesan dari mufassir dapat dipahami dan diambil manfaatnya. Penelitian tentang penafsiran Imam Baidhawi dalam Tafsir Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Takwil ini menghasilkan beberapa temuan berikut : 1) Dalam kitab Tafsîr Anwâr al-Tanzîl wa Asrâr al-Takwîl, Imam al-Baidhawi tidak hanya melakukan penafsiran, tetapi juga pentakwilan terhadap ayat-ayat al-Quran dengan pendekatan kaidah bahasa Arab. 2) Imam al-Baidhawi menyajikan ayat-ayat hukum yang berkenaan dengan masalah fikih secara ringkas dengan menunjukkan kecenderungannya terhadap Mazhab Syafi’i yang dianutnya. 3). Ada dua kitab tafsir penting yang dirujuk Imam al-Baidhawi dalam menyusun kitab tafsir ini. Pertama, kitab Tafsir al-Kasysyâf karya al-Zamakhsyari, namun beliau meninggalkan pendapat al-Zamakhsyari yang berhubungan dengan paham Muktazilah. Kedua, kitab Al-Tafsîr al-Kabîr karya Fakhruddin al-Razi yang menyebabkan Imam Baidhawi tenggelam dalam pembahasan tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan fenomena alam sehingga mengantarkan karya tafsirnya kedalam corak tafsir ilmi