TINJAUAN KOGNISI SOSIAL TERHADAP SOSIAL BUDAYA

Abstract

Hasil prilaku manusia sering dipengaruhi oleh orang lain dan kondisi stimulus dengan mekanisme dari proses pembiasaan merespon dan peniruan model. Teori ini arahnya pada peran sosial model manusia pada motivasi, pikiran dan tindakan berdasarkan pembelajaran observasional sebagai hasil determinasi resiprokal antara kognitif, prilaku dan lingkungan. Prosedur belajar sosial diatas sama halnya dengan prosedur belajar dalam presfektif Studi Islam. Hanya saja dalam presfektif Islam, dipengaruhi oleh bawaan (fitrah) yang dilakukan melalui belajar keteladanan Islami, belajar nilai (keyakinan, kebajikan, kebenaran dan kesabaran), belajar pola asuh (koersif, permisif dan dialogis melalui bahasa petunjuk, bahasa keterampilan, bahasa ilmiah dan bahasa lifeskills), belajar nalar dan belajar naturalis. Segala sesuatu yang diindrakannya akan mempengaruhi pembentukan mental. Sementara itu di masyarakat religius Islam, religi berfungsi sebagai etos dan motivasi, sebab di dalamnya mempengaruhi potensi fitrah yang dipertimbangkan secara kognisi berdasarkan pertimbangan daya akal, daya kalbu dan daya nafsu sehingga menghasilkan asy-syakhshiyat (kepribadian) yang terkategori pada kepribadian yang mendapat hidayah dan kepribadian yang tidak mendapat hidayah. Islam dengan landasan ajaran spiritual, etika dan moral yang khas atas kewahyuan dan suri tauladan yang sami’na wa atha’na harus menjadi penyeimbang, penserasi, penyelaras antara dunia dan akhirat dan menjadi inspirasi dan stimulus  nilai-nilia moral yang berperadaban. Oleh karena itu, umat Islam dengan penuh kejujuran harus mampu bekerja keras meningkatkan civilitasi ilmu pengetahuan yang bermutu pendidikan, penguasaan teknologi yang aksiologis berfondasi kepribadian yang mantap, cerdas, berkualitas berdasarkan Islam. Ekspresinya ijtihad menjadi dinamika peradaban Islam yang penting dalam memecahkan persoalan sosial budaya masa kini dan ke depan.