Perkembangan Madrasah Formal Di Indonesia

Abstract

Pendidikan terbagi menjadi pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan informal (yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan) telah dirasakan oleh setiap orang sejak usia dini, serta dilakukan setiap hari. Pendidikan informal ini menjadi sangat penting karena di sinilah anak akan belajar untuk pertama kalinya bagaimana mengembangkan sikap-sikap positif. Untuk mendukung pendidikan informal tersebut, diperlukan pendidikan formal dan nonformal. Hal ini dikarenakan pendidikan dari keluarga saja tidak cukup. Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.  Madrasah formal di Indonesia muncul sebagai bentuk modifikasi terhadap pesantren tradisional yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama saja. Munculnya sistem sekolah modern ala pemerintah Belanda membuat kaum cendekiawan muslim mendirikan madrasah formal yang terbuka bagi warga pribumi khususnya muslim. Terbitnya SKB 3 Menteri tahun 1975 telah memberikan kesetaraan madrasah dengan sekolah umum sehingga madrasah mampu meningkatkan kualitasnya. Munculnya madrasah-madrasah unggul di Indonesia telah memberi pembuktian bahwa madrasah tidak kalah jika dibandingkan dengan sekolah umum. Untuk mencapai tujuan menjadi madrasah unggul, diperlukan manajemen yang matang, dukungan berbagai pihak, serta sarana prasarana yang mendukung.