KAJIAN KRITIS AKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA LOKAL

Abstract

Keuniversalan Islam berarti kehadirannya tidak hanya diperuntukkan pada satu etnis, golongan dan ras tertentu, tetapi diperuntukkan untuk semua manusia, dengan demikian, lslam memiliki daya jangkau dan daya jelajah melampaui batas ruang dan waktu tertentu. Sebagai konsekuensi dari karakteristiknya yang universal tersebut, Islam meniscayakan sebuah kemampuan akulturatif terhadap lokalitas masyarakat di mana ia diterirna. Amat sulit dibayangkan ketika lslam hadir pada suatu komunitas lokal tertentu, kemudian merombak semua tatanan nilai, kebiasaan, budaya, dan tradisi yang mereka anut. Harus ditegaskan bahwa arti akulturasi di sini tidaklah berarti Islam dan budaya lokal dipandang sebagai dua variabel yang benar-benar sejajar, tetapi harus dipandang sebagai hubungan yang dinamis, dalam arti di dalamnya sangat memungkinkan terjadi pengkoreksian. Hal itu dapat terjadi jika bentuk-bentuk kearifan lokal tersebut benar-benar bertentangan dengan nilai-nilai lslam yang paling asasi. Namun demikian, tidak dapat diasumsikan sebaliknya. dalam arti bahwa budaya atau kearifan lokal mengoreksi nilai-nilai Islam.ABSTRACTThe universality of Islam means that its presence is not only for a particular ethnic, group, and race but also for all human beings, so that Islam has a range and cruising beyond the limits of certain space and time. As a result, Islam necessitates an acculturative ability toward a series of local values of society where it has been received.  It is difficult to imagine when Islam existed in a certain local community wants to deconstruct the whole system of values, customs, cultures, and traditions that the group professes. It should be stressed that the meaning of acculturation is not necessarily intended that Islam and local culture are as two variables that are completely aligned, but it should be regarded as dynamic relationship, in the sense the correction possibly occurs within the correlation. It can be taken place if the forms of local wisdom are really contradictive with the essential Islamic values. However, it cannot be assumed vice versa, in the sense that the local wisdom corrects the Islamic values.