SUMBER MIMPI DALAM PERSPEKTIF HADIS

Abstract

Tulisan ini mengelaborasi tentang sumber mimpi dalam perspektif hadis Nabi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan hadis adalah metode takhrij yang meng-analisis (tahlili) kandungan hadis dengan menggunakan pendekatan Ilmu Hadis dan Ilmu Psikolog. Hasil penelitian ini menunjukkan mimpi adalah sebuah peristiwa yang terlihat ketika seseorang tertidur, di mana mimpi itu terkadang mengandung kebenaran dan terkadang pula hanya sekedar bunga tidur yang tidak terdapat unsur kebenaran di dalamnya. Sementara hadis al-ru’ya salasah terdapat 13 riwayat melalui 2 sahabat dari 7 Mukharij. Sanad dan matan hadis yang diteliti berkualitas sahih. Sanadnya dinilai sahih karena periwayatannya bersambung, periwayatnya ‘adil dan dabit, serta tidak ditemukan syaz dan ‘illah pada matannya. Meskipun matan hadis al-ru’ya salasah terdapat banyak perbedaan dalam periwayatannya karena mengalami penambahan (ziyadah), pengurangan (nuqsan), pemutar balikkan lafal (inqilab), perubahan (tagyir), dan sisipan (idraj), akan tetapi semua itu tidak merusak makna hadis sehingga terhindar dari ‘illah. Matan hadis al-ru’ya salasah juga selaras dengan al-Qur’an, hadis sahih, sejarah dan logika sehingga terhindar dari syaz. Secara teks mimpi terdapat 3 macam: yakni 1. Kabar gembira dari Allah, 2. Omongan diri sendiri dan 3. Kekhawatiran dari syaitan. Namun jika dilihat dari segi kandungan hadis al-ru’ya salasah, terdapat 3 kandungan yaitu 1. Sumber datangnya mimpi, 2. Materi mimpi dan 3. Adab-adab ketika bermimpi. Tulisan ini diharapkan menambah pemahaman kepada masyarakat bahwa mimpi bukanlah semata-mata sekedar bungan tidur, melainkan mimpi itu terkadang mengandung unsur kebenaran yang dapat berupa kabar gembira, petunjuk, peringatan dan sebagainya yang berasal dari Allah, dan terkadang pula mimpi itu hanyalah gangguan dari syaitan yang bertujuan untuk membuat seseorang khawatir, berseduh hati, takut bahkan sampai membuatnya sakit.