ISLAM DAN BUDAYA LOKAL : Adat Perkawinan Bugis Sinjai

Abstract

Akulturasi adalah pencampuran antara budaya lokal dengan ajaran Islam karena adanya pengaruh yang saling mempengaruhi. Adaptasi, adalah penyesuaian budaya lokal terhadap ajaran Islam. Integrasi, adalah pembauran antara budaya lokal dengan ajaran Islam sehingga menjadi kesatuan. Adanya hubungan timbal balik antara Islam dan budaya lokal' berdasarkan kaidah bahwa, al-adah muhakkamat (adat itu dihukum-kan) atau lebih lengkapnya adat adalah syariah yang dihukumkan, demikian pula adat atau akhlak dan kebiasaan pada suatu masyarakat adalah sumber hukum dalam Islam, kecuali pada segi akidah, tidak berlaku untuk kaidah tadi, maka kedatangan Islam di suatu tempat selalu mengakibatkan adanya tajdid (pembaruan) pada masyarakat menuju ke arah yang lebih baik, tetapi pada saat yang sama Islam tidak mesti distruptif, yakni bersifat memotong suatu masyarakat dari masa lampaunya semata, melainkan juga dapat ikut melestarikan apa saja yang baik dan benar dari masa lampau itu dan bisa dipertahankan dalam ajaran universal Islam yang disebut 'urf. Asimilasi budaya lokal dalam perkawinan bugis lerhadap ajaran Islam di Sinjai, disebut sebagai asimilasi kultural spiritual karena ditemukannya perpaduan antara budaya lokal dengan budaya yang berkembang sekarang, di dalamnya mongandung nilai-nilai agama yang sakral.ABSTRACTThe acculturation is a mixture of the local wisdom with the teachings of Islam as they both influence each other. The adaptation is an adjustment of the local cultures against Islamic teachings. The integration is a blending of the local cultures with the Islamic tenets so that it becomes unity. The reciprocal relationship between Islam and the local cultures is based on a principle that al-ddah muhakkamat (custom has been stipulated) or in more completely, the custom is a syari’ah convicted as well as moral values and custom in a society is the source of laws in Islam, excluded in the creed (akidah) field in which the principle is not an effect, so that the arrival of Islam in a particular place is quite often led to tajdid (renewal) in the society toward a better condition, while at the same time, Islam does not necessarily disrupt, that is, cutting off a society from their past, but Islam is able to maintain something good and right from the past and also can be kept in the universal Islamic teachings called ‘urf. The assimilation of the local culture in Bugis wedding ceremony with the teachings of Islam in Sinjai for example, can be called as a cultural - spiritual assimilation because it has been found the fusion of the local culture with the current growing culture, containing the sacral religious values.