PELAKSANAAN QUALITY CONTROL PROSES PEMBELAJARAN PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

Abstract

Hasil penelitian terkait quality control terhadap proses pembelajaran menunjukkan bahwa pelaksanaan quality control pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran telah dilaksanakan sesuai standar yang ditetapkan baik internal maupun berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi (SNPT), dengan indikator tersedianya program tahunan maupun semester, dan kalender akademik yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran, penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan tersedianya RPS/Silabus. Adapun program yang dilakukan Pascasarjana terkait dengan quality control, yakni: 1) pelaksanaan rapat edukasi setiap awal tahun akademik berjalan yang bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah terlaksana sekaligus mendengarkan masukan-masukan dan aspirasi dosen dalam rangka peningkatan mutu dan proses penyelenggaraan pendidikan, 2) control terhadap kehadiran dosen kegiatan pembelajaran, 3) control pelaksanaan tugas dosen dengan mekanisme penilaian course evaluation survey yang terintegrasi dengan sistem informasi akademik, 3) control yang dilakukan oleh pengelola program studi terkait dengan terhadap pelaksanaan pembelajaran baik secara langsung di ruangan, maupun melalui absensi setelah perkuliahan dilaksanakan, 4) control yang dilakukan oleh ketua program studi terkait kesesuaian materi yang diberikan oleh dosen dengan silabi yang telah dibuat dan disetujui melalui instrumen jurnal perkuliahan, 5) kontrol pelaksanaan evaluasi terkait ujian yang dilaksanakan baik ujian semester maupun ujian lainnya seperti ujian kualifikasi proposal, hasil tutup maupun ujian terbuka (promosi). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan quality control di Pascasarjana Universitas Islam Alauddin Makassar dilaksanakan dengan menerapkan konsep mutu yang lebih mengacu pada standar-standar, baik itu standar nasional pendidikan tinggi maupun standar mutu internal yang ditetapkan olen lembaga, dan belum sepenuhnya mempertimbangkan kebutuhan pasar serta keinginan konsumen (stakeholders). Hal ini menguatkan teori mutu yang dikemukakan oleh Philip B. Crosby yang menyatakan bahwa mutu adalah kesesuaian dengan yang dipersyaratkan/distandarkan. Penelitian ini diharapkan dapat berimplikasi terhadap upaya peningkatan mutu layanan administrasi akademik melalui penguatan sistem dan kebijakan pengelolaan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing.