PERAN KELUARGA, STATUS EKONOMI DAN PENYAKIT INFEKSI TERHADAP STATUS GIZI BALITA
Abstract
Indonesia termasuk Negara kekurangan gizi nomor 5 di dunia pada tahun 2012. Sebanyak 4,5 persen dari jumlah balita di Indonesia mengalami kekurangan gizi atau sekitar 900 ribu jiwa. Hingga hari ini Indonesia masih dihantui kasus gizi buruk. Penyebab utama kematian pada bayi dan balita terutama masalah neonatal (prematuritas, asfiksia, BBLR, infeksi), penyakit infeksi (diare, pneumonia, malaria, campak) dan masalah gizi (kurang dan buruk). Gizi kurang dan terutama gizi buruk memiliki kontribusi terhadap 30% kematian pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan case control yang bertujuan untuk mengetahui hubungan peran keluarga, status ekonomi dan penyakit infeksi terhadap status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi. Populasi dalam penelitian sebanyak 40 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang dengan perbandingan 1:1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara peran keluarga dengan status gizi balita dengan nilai p-value 0,012, adanya hubungan antara status ekonomi dengan status gizi balita dengan nilai p-value 0,013 dan adanya hubungan antara penyakit infeksi dengan status gizi balita dengan nilai p-value 0,025. Diharapkan petugas kesehatan melakukan penyuluhan kesehatan dan informasi tentang status gizi balita menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar responden dapat memahami dengan baik dan juga dengan cara memberikan leaflet, brosur, dan kegiatan promotif lainnya seperti melakukan diskusi bersama serta meningkatkan program kerja di posyandu dalam pemantauan gizi balita. Kata kunci : Peran keluarga, Status Ekonomi, Penyakit Infeksi, Status Gizi, Balita