EFEKTIVITAS SEDOT JENTIK (DOTIK) UNTUK PENGENDALIAN JENTIK AEDES AEGIPTY

Abstract

Pengendalian vektor dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara kimia dan pengelolaan lingkungan, salah satunya dengan cara pembersihan sarang nyamuk (PSN). Sampai saat ini obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah penyakit DBD belum tersedia. Cara yang tepat untuk menanggulangi penyakit DBD adalah dengan memutus rantai penularan penyakit. Pemutusan rantai penularan penyakit dapat dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk dan jentik. Pemberantasan nyamuk dapat dilakukan dengan fogging, sedangkan jentik dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida kimia, misalnya abate atau dengan melakukan eradikasi jentik melakukan pemberantasan jentik dengan menyedot jentik pada kontainer-kontainer yang potensial tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk aedes agypti. Adapun alat sedot yang digunakan adalah Aquarium Power Heads H-280 yang mana alat ini mampu menyedot jentik yang berada di container dengan penggerak dengan menggunkan listrik aliran DC dengan system kerja alat dihidupkan kemudian ujungnya akan diarahkan ke jentik yang akan di sedot kemudian seiring dengan air yang tersedot maka jentikpun akan ikut dalam slang sehingga jentik akan masuk kedalam wadah yang disiapkan dan terperangkap sedangkan airnya akan mengalir kembali ke container dengan prinsip air rotasi dan air tidak terbuang sehingga pada daerah yang sulit air tidak perlu untuk dikuras tetapi dilakukan sedot jentik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui waktu efektif dan kemampuan alat teknologi dalam penyedotan jentik Aedes aegypti dalam setiap kontainer air bersih. Penelitian ini adalah Eksperimen dengan rancangan Postest Group Design, dengan rancangan ini memungkinkan dapat mengukur waktu perlakuan (intervensi) dalam hal ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk penyedotan jentik. Pada eksperimen ini dilakukan laboratorium Entomologi Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Jambi.  Populasi dalam penelitian ini adalah jentik k Aedes aegypti yang dikolonisasi di insektarium Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Jambi.  Jentik nyamuk Aedes aegypti berjumlah 2.500 ekor jentik Aedes aegypti yang diperoleh dari hasil kolonisasi jentik Aedes aegypti, setiap kontainer air bersih dimasukan jentik nyamuk Aedes aegypti sebanyak 100 jentik. Berdasarkan hasil uji Bonferroni seperti pada tabel 4.5, menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan waktu yang diperlukan dalam percobaan terhadap jumlah larva yang tertangkap. Hal ini ditunjukaan dengan nilai p-value <0,005, yang artinya bahwa ada perbedaan waktu terhadap jumlah jentik yang tertangkap. Namun pada waktu 3 menit dan 4 menit tidak terjadi perbedaan yang signifikan, hal ini ditunjukkan pada nilai p=0,454 (p > 0,005)    Simpulan waktu efektif dalam penyedotan jentik Aedes aegypti dalam setiap kontainer air bersih adalah lima menit dengan prosentase penangkapan sebanyak 98,8%; ada perbedaan kemampuan alat dengan berbagai waktu penyedotan larva jentik Aedes aegypti dalam setiap kontainer dengan nilai p = 0,000. Saran  agar masyarakat tetap melaksanakan pengendalian vektor penyakit (ramah lingkungan) khususnya demam berdarah dengan melakukan program 3 M (menguras, menutup dan mengubur), namun ada salah satu alternatif pengendalian larva nyamuk yaitu dengan menggunalan alat penyedot larva.