PEMANFAATAN LIMBAH HASIL DESTILASI MINYAK SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L.) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DALAM MEREDUKSI GAS METANA YANG DIHASILKAN KAMBING SECARA IN VIVO
Abstract
Sektor peternakan khususnya ternak ruminansia,memegang peranan besar terhadap laju emisi gas metana. Strategiuntuk meminimalisasi emisi gas metana pada ternak ruminansiadapat dilakukan melalui pemberian pakan tambahan yangmengandung tanin atau lemak tak jenuh. Pakan tambahan tersebutdapat diperoleh dari limbah hasil destilasi minyak atsiri seraiwangi (C. nardus L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh penambahan limbah serai wangi (C. nardus L.) terhadapproduksi gas metana dan produk fermentasi cairan rumenkambing yang dilakukan secara in vivo. Tahapan awal yangdilakukan adalah analisa proksimat untuk limbah serai wangi,serai wangi, dan rumput gajah dengan parameter berupa beratkering (BK), berat abu (BA) dan berat organik (BO) denganmetode gravimetri, protein dengan metode Kjedahl, dan lemakdengan metode ekstraksi Soxhlet. Selanjutnya dilakukan uji invivo dengan menggunakan kambing sebanyak 4 ekor denganpakan basal berupa rumput gajah. Percobaan terdiri dari 3 perlakuan, yaitu rumput gajah (A); serai wangi + rumput gajah(B); dan limbah serai wangi + rumput gajah (C). Perlakuan Adiberikan pada kambing selama 2 minggu, kemudian dilanjutkan dengan perlakuan B dan C secara berkesinambungan denganjangka waktu yang sama. Pengambilan sampel gas pada hari ke –7 dan 8, sedangkan cairan rumen diambil pada hari ke – 9. Emisigas metana diukur menggunakan instrumentasi gas analyzer.Dilakukan pula pengukuran konsumsi pakan dan bobot badan.Parameter yang diukur dari cairan rumen berupa pHmenggunakan alat pH meter, kandungan amonia menggunakanmetode mikrodifusi Conway, Volatile Fatty Acids (VFA) parsialmenggunakan instrumen Kromatografi Gas (GC), protein mikroba dengan metode Lowry, total bakteri menggunakan metode totalplate count (TPC) dan protozoa menggunakan metode ImprovedNeubauer.