REKONSTRUKSI KONSEP POLIGAMI ALA MUHAMMAD SYAHRUR: SEBUAH TAFSIR KONTEMPORER

Abstract

Abstract The concept of polygamy still reap many long polemic among the Muslim community in Indonesia. Therefore, it takes a comprehensive and scientific explanation. Theory of limit (nazariyah hudūdiyah) that introduced by Shahrur considered to have a new perspective to reconstruct the concept of polygamy. Linguistic analysis and theory of hudūd as a cornerstone methodology in studying and giving ijtihad refreshing for the concept of polygamy. With the collaboration between the linguistic approach and the application of the theory of hudūd, he tried to pull the net structure of the text (nash) and social reality. Finally, he argues that polygamy is a solution for the social-humanitarian problems with the conditions that must be met. Keywords: Re-construction, Polygamy, Limit Theory, Linguistic Approach Abstrak Konsep poligami masih banyak menuai polemik panjang di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan penyelasaian yang komprehensif dan ilmiah. Teori limit (nazariyyah hudūdiyah) yang diperkenalkan oleh Syahrur dianggap memiliki cara pandang baru untuk merekonstruksi konsep poligami. Analisa linguistik dan teori hudud menjadi landasan metodologinya dalam menelaah dan melahirkan ijtihad yang menyegarkan (ijtihad refreshing) bagi pemahaman tentang poligami. Dengan kolaborasi antara pendekatan linguistik dan aplikasi teori hudud, ia mencoba menarik jaring struktur teks (nash) dan realitas sosial. Hingga pada akhirnya, ia melihat bahwa poligami merupakan sebuah solusi permasalahan sosial- kemanusiaan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Kata kunci: Rekonstruksi, Poligami, Teori Limit, Pendekatan Linguistik