Kontekstualisasi Hadis Pernikahan dalam Tradisi Islam Lokal: Nyongkolan di Lombok

Abstract

Nyongkolan is one of the Islamic marriage seremony Sasak made by way of the procession the bride and her family along the way which aims to announce the wedding and the hospitality weaves between both parties. This tradition is acculturation between Islam with customary local of Sasak practiced by Muslims Sasak. As a devout muslim and religious fanatic, Sasak Muslims wedding announcement on hadith actualize in the form Nyongkolan. The spirit of hadith is about the procession that very accommodated towards local traditions. He as a form of harmonisation which brings together various elements: the religion, customs, and modernity. The music that accompanied the procession either kecimol, gendang beleq or rudat as the street entertainment for the surrounding communities. In the process, Nyongkolan is considered a problem as it causes blocked on the highway. This paper aims to described the tradition of Nyongkolan and acculturation between religion (hadith) and the custom in the tradition. Keywords: Contextulization, Hadith, Weddings, Nyongkolan Nyongkolan adalah salah satu seremony perkawinan Islam Sasak yang dilakukan dengan cara arak-arakan pengantin dan keluarganya sepanjang jalan yang bertujuan untuk mengumumkan pernikahan dan menjalin silaturrahmi antara kedua belah pihak. Tradisi ini merupakan bentuk akulturasi antara Islam dengan adat lokal Sasak yang dipraktekkan oleh masyarakat muslim Sasak. Sebagai muslim yang taat dan fanatik dalam beragama, Muslim Sasak mengaktualisasikan hadis pengumuman pernikahan dalam bentuk Nyongkolan. Spiritnya dari hadis akan tetapi prosesinya sangat akomodatif terhadap tradisi lokal. Ia sebagai bentuk harmonisasi yang menyatukan berbagai elemen: agama, adat, dan modernitas. Musik yang mengiringi arakan baik berupa kecimol, gendang beleq atau rudat bagaikan hiburan jalanan bagi masyarakat sekitar. Dalam perkembangannya, Nyongkolan dianggap masalah karena menyebabkan macet di jalan raya. Tulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan tradisi Nyongkolan serta akulturasi antara agama (hadis) dan adat dalam tradisi tersebut. Kata Kunci: Kontekstualisasi, Hadis, Pernikahan, Nyongkolan