Pendidikan Islam dalam Bingkai Tradisionalisme: Studi terhadap Madrasah Irsyadiyah

Abstract

Kajian ini berangkat dari sikap responsif golongan Ulama Tradisional di Minangkabau ketika berhadapan dengan modernisme. Terutama pada bidang pendidikan Islam, Ulama Tradisional mempunyai respon tersendiri terhadap ide-ide pembaharuan yang dilontarkan oleh kelompok modernis. Ulama tradisional tidak serta merta menolak segala macam ide-ide pembaharuan, tapi mereka menyesuaikan dengan prinsip keagamaan yang mereka pertahankan. Secara umum mereka menerima ide-ide pembaharuan bidang pendidikan, tapi mereka menolak mengubah materi ajar sebagaimana dilakukan oleh golongan Modernis. Kajian ini terfokus pada Madrasah Irsyadiyah yang didirikan oleh ulama tradisional Minangkabau yang paling “gigih” terhadap modernitas yaitu Syaikh Muhammad Khatib Ali. Pada Madrasah Irsyadiyah yang didirikannya, Muhammad Khatib Ali mengubah format bentuk dari semula halaqah menjadi sistem klasikal, namun ia tetap mempertahankan prinsip-prinsip kaum tradisional, yaitu Akidah Asy’ariyah, Fiqih Syafi’iyyah, dan Tasawuf Sunni.