PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MODEL ELECITING ACTIVITIES (MEA) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK BERDASARKAN TEORI SCHOENFELD
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMPN Satu Atap 1 Suoh Lampung Barat disebabkan karena peserta didik kurang berani ketika diberikan kesempatan bertanya maupun mengungkapkan pendapat. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru selama ini masih kurang tepat, sehingga kemampuan pemecahan masalah peserta didik tidak mampu tersampaikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dan Model Eliciting Activities (MEA) dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Suoh Lampung Barat. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan acak kelas. Sampel dalam penelitian adalah kelas VIII A sebagai kelas eksperimen model CTL, kelas VIII B sebagai kelas eksperimen MEA dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama.Menurut hasil penelitian dan pembahasan perhitungan uji anava satu jalan dengan sel tak sama diperoleh bahwa = 6,307 dan = 3,150. Hasil perhitungan telah menunjukkan bahwa . Hal ini berarti bahwa yang diperoleh lebih besar dari keputusan ujinya H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL), Model Eliciting Activities (MEA), dan model konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik.