THE PARADIGM OF THEO-ANTHROPO-COSMOCENTRISM: REPOSITION OF THE CLUSTER OF NON-ISLAMIC STUDIES IN INDONESIAN STATE ISLAMIC UNIVERSITIES
Abstract
State Islamic Universities (UIN) in Indonesia nowadays has developed their study courses by opening the faculty of social science and humanities and the faculty of the natural science. This development is constitutionally “has gone beyond” scientific mandate of UIN, which only had the authority to execute the education in the cluster of religious sciences. Applying the approach of philosiphy of knowledge, this paper tried to commit the reposition the sciences of non Islamic studies cluster in UIN so that there is no gap between the two clusters, by offering the application of the paradigm of theo-antropo-cosmosentrism. Applying content analysis on texts related to the theme of the study, this paper offered the integration model of "Triangle of Science" which is based on the paradigm of Theo-anhropo-cosmosentrism. This paradigm tried to integrate the paradigms of theocentrism, anthropocentrism and cosmocentrism. *** Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia dewasa ini telah mengembangkan wilayah studi Islamnya dengan membuka fakultas dalam ilmu-ilmu sosial-humaniora dan ilmu-ilmu kealaman. Perkembangan ini secara konstitusional telah “melampaui batas” mandat keilmuan UIN, yang hanya diberi kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rumpun ilmu agama. Tulisan ini dengan pendekatan filsafat ilmu mencoba mereposisi ilmu-ilmu non-rumpun ilmu agama yang ada di UIN, sehingga tidak terjadi gap antar keduanya, dengan menawarkan penggunaan paradigma teo-antropo-kosmosentrisme. Dengan analisis isi terhadap teks-teks yang terkait dengan tema kajian, tulisan ini menawarkan model integrasi “Segitiga Ilmu” yang berbasiskan pada paradigma teo-antropo-kosmosentrisme. Paradigma ini mencoba mengintegrasikan antara paradigma teosentrisme, antroposentrisme dan kosmosentrisme.