DAKWAH DAN PEMAHAMAN ISLAM DI RANAH MULTIKULTURAL

Abstract

Development of Islam in Indonesia or in the local domain did  not show the same performance as in his home land, namely in the Arab lands. This is due to the acculturation the values of Islam and the local culture. Variabilities in Islamic appearance is also showed the variabilities in understanding on Islam.  Applying variable approaches on Islam, textual-contextual and functional-structural, will show the varieties of Islam too: normative Islam, factual Islam, ideal Islam or universal Islam, and Local Islam. From this illustrates that in reality, we are often confronted with the face of normative Islam, Islamic factual, ideal or universal Islam and the local Muslim. The study found the patterns of understanding and attitude of inclusive-exclusive, with all the effects that will be caused, either constructive or destructive, supporting or undermined the development of Islam. Based on the finding,  it is needed a concept and strategy of da‘wa which is really effective and approved by multy-culture society like Indonesia. *** Perkembangan Islam di Indonesia atau di lokalitas yang lain tidak menampak­kan wajah Islam yang sama seperti di tanah kelahirannya, yaitu di tanah Arab. Hal tersebut disebabkan karena sudah terjadi akulturasi ajaran Islam dengan nilai-nilai budaya lokal. Inilah bentuk interkoneksi antara ajaran Islam dengan kearifan lokal. Dari kajian tersebut, didapati pemahaman Islam yang bermacam-macam. Tampilan rumusan Islam tersebut dihampiri dengan berbagai pendekatan untuk memudahkan pemetaan terhadap pemahaman keislaman. Dari tampilan tersebut menggambarkan bahwa dalam realitas, kita sering diperhadapkan pada wajah Islam normatif, Islam faktual, Islam ideal atau universal dan Islam lokal. Sedangkan pendekatan yang dipakai untuk menelaah hal tersebut adalah pen­dekatan tekstual-kontekstual dan struktural-fungsional. Dari telaah tersebut, didapati pola pemahaman dan pola sikap yang inklusif dan eksklusif, dengan segala dampak yang akan ditimbulkan, baik yang konstruktif maupun yang destruktif, yang mendukung maupun yang menggerogoti perkembangan Islam. Dari realitas tersebut, diperlukan suatu konsep dan strategi dakwah yang betul-betul mengena dan diterima masyarakat multikultural seperti Indonesia ini.