KONFLIK PEMEKARAN WILAYAH DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM (NAD) PASCA PERJANJIAN HELSINKI

Abstract

The purposes of this research are to describe the processes of the emerge of ideas to establish the province of ABAS and explain the factors supporting the idea and to explain the reasons of NAD government to reject the expand of ABAS province. Applying qualitative methods using field observation and media discourse study. It was found that media discourse and the proposal for province expand of ABAS rose pro and contra in all level of society that impacted in horizontal and vertical conflict *** Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses munculnya ide pembentukan Provinsi ABAS dan menjelaskan faktor-faktor yang mendorong munculnya ide tersebut serta menjelaskan mengapa Pemerintah pusat NAD tidak menyetujui pemekaran Provinsi ABAS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi di lapangan dan mengamati perkembangan wacana pemekaran melalui media. Ditemukan bahwa wacana dan usulan pemekaran Provinsi ABAS dari Provinsi NAD telah menimbulkan pro dan kontra di berbagai lapisan masyarakat sehingga memunculkan konflik horizontal dan vertikal.