MISI PROFETIK DALAM PEMBELAJARAN HUMANISTIK-TRANSFORMATIF: Studi pada Pembelajaran Gelar Hidup di Lombok, NTB
Abstract
Pendidikan dan pembelajaran tengah mendapat ujian-kritik tajam sejak pertengahan abad ke-20. Menghadapi kondisi yang demikian, kehadiran Islam dengan sosok Nabi Saw sebagai individu paripurna dengan kesadaran eksistensial-theistik-liberatif penuh (prophetic consciousness), dipandang sangat relevan untuk menghilangkan penyakit vertikal [penyimpangan aqidah tauhid] dan penyakit horizontal [ketimpangan sosial] sekaligus. Misi profetik yang secara substansial menuntun dan menuntut untuk perbaikan kehidupan manusia dan kemanusiaan berupa penyempurnaan model sikap dan perilaku kehidupan, relevan dengan nilai-nilai pembelajaran humanistis-transformatif yang juga menuntut pembelajaran yang berbasis nilai-nilai kemanusiaan yang baik dan bermartabat. Lebih lanjut, menjadi relevan dengan nilai-nilai pembelajaran primerrekognitif yang secara substantive-empiric mengarahkan manusia-kemanusiaan kepada kehidupan dengan nilai-nilai kebaikan hidup secara terus menerus. Dampak dari penerapan model pembelajaran primer atau pembelajaran rekognitif, telah mampu membuat perubahan yang signifikan. Hal ini diantaranya bisa terlihat, baik pada kehidupan komunitas di Bangket Bilong Parampuan, dan juga di Madrasah pada PP Hikmatusysyarif Salut Narmada