Pengaruh Sistem Tanam Tumpangsari Terhadap Penekanan Gulma, Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Padi Gogo, Kedelai dan Jagung

Abstract

Rendahnya produksi tanaman jagung, kedelai dan padi gogo antalain disebabkan oleh kehadiran gulma pada pertanaman tiga komoditi tersbut. Lebih dari 10% hasil pertanian hilang akibat terjadinya kompetisi antara gulma dengan tanaman hanya karena sumber cahaya saja. Jika gulma dibiarkan tidak dikendalikan, kehilangan hasil tanaman mencapai kisaran 20%-100%, tergantung pada jenis tanaman dan lingkungannya. Cara yang baik dalam menangani masalah persaingan antara gulma dengan tanaman budidaya adalah meminimalkan peluang tumbuh bagi gulma, yaitu menutup lahan sedemikian rupa dengan memanfaatkan tanaman yang memiliki kemampuan berkompetisi secara efisien serta mempertimbangkan agar tidak terjadi persaingan anatar tanaman budidaya itu sendiri. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok fola faktorial dengan dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama sistem tumpangsari terdiri dari dua taraf yaitu tumpangsari kedelai/jagung (t1), kedelai/padi gogo (t2); faktor kedua waktu kehadiran gulma dengan 5 taraf yaitu : 3 MST (h1), 5 MST (h2), 7 MST (h3), 9 MST (h4) dan gulma hadir selama pertumbuhan tanaman (h5). hasil penelitian menunjukkan sistem tumpangsari kedelai/jagung lebih efisien dalam menekan kehadiran gulma dibanding dengan sistem tanam tumpangsari kedelai/padi gogo, sehingga penampilan hasil dari tanaman jagung lebih baik dibanding tanaman padi gogo dan kedelai, yang dicapai pada waktu kehadiran gulma awal MST.