Pengaruh Faktor Internal Petani dalam Mengadopsi Teknologi

Abstract

Pemberdayaan petani merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan hasil produksi dan kesejahteraan para petani. Penyuluhan pertanian sebagai pendidikan luar sekolah bagi petani dan keluarganya untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap mereka mempunyai peranan yang sangat strategis untuk menyukseskan pembangunan pertanian. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dilakukan pembinaan terhadap para petani dan keluarganya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Proses tersebut tidak terlepas dari peran penyuluh terutama menyangkut usaha membantu petani agar senantiasa meningkatkan efisiensi usahatani. Sedangkan bagi petani, penyuluhan adalah suatu kesempatan pendidikan di luar sekolah dimana mereka dapat belajar sambil berbuat (learning by doing). Penyuluhan pertanian merupakan sarana bagi petani untuk mengetahui inovasi yang dapat meningkatkan hasil produksi menjadi lebih baik. Menurut Soekarwati (1988) faktor-faktor internal yang mempengaruhi petani dalam memilih teknologi pertanian adalah umur petani, tingkat pendidikan formal, jumlah tanggungan keluarga petani, pengalaman berusahatani, modal usahatani, luas lahan usahatani, status kepemilikan lahan dan intensitas petani dalam mengikuti penyuluhan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor internal tidak memiliki hubungan yang nyata dengan adopsi teknologi, dengan nilai koefisien korelasi sebedar 0,191 (korelasi sangat rendah) dan nilai t hitung 1,214 dengan nilai t tabel sebesar 1,684. Sehingga dapat disimpulkan bahwa simultan faktor internal petani tidak memiliki hubungan yang nyata dengan adopsi teknologi karena nilai korelasinya hanya 0,191 yang berarti tingkat korelasi sangat rendah.