Penanganan Limbah Ion Logam Cu2+ dengan Teknik Brick Berbahan Dasar Pasir dan Semen serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Air
Abstract
Penelitian tentang penanganan limbah cair yang mengandung ion logam Cu2+ telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penanganan limbah ion logam Cu2+ dengan teknik brick dan menganalisis larutan yang digunakan untuk perendaman brick dengan menggunakan beberapa parameter. Pengamatan dilakukan terhadap pH, DHL, COD, TSS dan kadar logam Cu2+ yang terlarut kembali pada larutan perendaman brick. Pembuatan brick dilakukan dengan memvariasikan pasir dengan semen yaitu 1:1, 1:3 dan 3:1 yang dicampurkan dengan model limbah Cu2+ sebanyak 12 mL. Brick tersebut kemudian direndam pada larutan berbagai kondisi, yaitu pH 3, pH 5,5, dan pH 7 selama 72 jam. Dari hasil penelitian diperoleh logam Cu2+ yang terlarut kembali semakin kecil dengan semakin meningkatnya pH larutan perendaman. Kadar logam Cu2+ dengan perbandingan pasir dan semen 1:1, 1:3, dan 3:1 pada larutan pH 3 berturut-turut 0,035, 0,020, dan 0,044 mg/L, sedangkan pada larutan pH 5,5 adalah 0,108, 0,048, dan 0,053 mg/L, dan pada larutan pH 7 adalah 0,006, 0,008 dan 0,007 mg/L. Kadar logam Cu2+ yang terlarut kembali untuk larutan perendaman pH 3, pH 5,5, dan pH 7 masih berada dibawah kadar maksimum yang diperbolehkan berdasarkan PP No. 28 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, namun terjadi kenaikan pada pH, DHL, dan COD. Sementara kadar TSS masih berada di bawah kadar maksimum yang diperbolehkan.