MAKANAN YANG HALAL LAGI BAIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KESALEHAN SESEORANG
Abstract
Diantara cara makhluk hidup mempertahahankan hidupnya adalah dengan makan, demikian juga manusia. Makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan karakter manusia. Pada fitrahnya manusia itu memiliki rasa bertuhan agar hidupnya mulia dan terhormat karena mengikuti aturan tuhan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan manusia untuk mengkonkomsi makanan yang halal lagi baik agar dapat mencapai kesalehan pribadi dan sosial. Makalah ini berikhtiar untuk memecahkan problematika sebagai berikut: (1) jenis makanan apa saja yang dianjurkan untuk dikonsumsi dilihat dari sumbernya? (2) Apakah yang dimaksud makanan yang halal thayyiban dalam Al-Qur’an itu? (3) Apakah makanan itu berimplikasi terhadap kesalehan seseorang? Untuk memecahkan problema tersebut penulis menggunakan metode kualitatif dengan menelusuri pendapat ahli kesehatan yang terdapat dalam jurnal dan buku-buku dan karya ilmiah cendekiawan muslim yang lain. Sedangkan pendapat ulama’ penulis telusuri dalam kitab-kitab tafsir Al-Qur’an, ijma’ para ulama dan kitab-kitab karya ulama’ mengenai penjelasan hadis. Dari penelusuran itu penulis akan menyimpulkan untuk menjawab problema diatas. Dari hasil kajian pustaka, penulis menyimpulkan bahwa makanan yang halal lagi baik (halalan thayyiban) itu adalah makanan yang tepat bagi manusia yang menginginkan mencapai kesalehan pribadi dan kesalehan sosial, sebab makanan itu memberi konstribusi bagi terpenuhinya nutrisi pada tubuh jasmani dan bersifat hygenis serta sah menurut Islam. Oleh karena itu hasil kajian ini akan menjadi materi pokok dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan metode penyuluhan pada masyarakat yang diprogramkan LPM Universitas Ahmad Dahlan lewat KKN maupun program Bina Masjid.