Peningkatan Nilai-Nilai Sosial Melalui Metode Permainan Dalam Pembelajaran IPS di MI Al Huda Boyolali

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai sosial siswa kelas IV MI Al Huda Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali tahun ajaran 2009/2010 melalui metode permainan dalam pembelajaran IPS.Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak sembilan pertemuan dalam tiga siklus. Penelitian ini menggunakan model Kemmis & Taggart yang pada tiap siklusnya terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, obeservasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Al Huda Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 16 siswa. Jenis tindakan yang dilakukan adalah penerapan metode permainan dasebagai pelaksana tindakan dan seorang guru sebagai observer bersama dengan peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, tes hasil belajar, dokumentasi, dan catatan lapangan.  Instrumen yang digunakan adalah lembar  observasi, pedoman wawancara, lembar tes,  dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan analisis deskritif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa I) Upaya peningkatan nilai-nilai sosial siswa melalui metode permainan dalam pembelajaran IPS dipadukan dengan metode ceramah bervariasi dan diselingi dengan melakukan permainan "Pecahkan Sandi Temukan Makna". 2) Metode permainan dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan nilai sosial siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya penzngkatan rata-rata skor munculnya perilaku siswa yang bernilai kerjasama, saling menghargai, dan sopan santun sebelum dilakukan tindakan adalah 32.29. Pada sikus I meningkat menjadi 38.02, siklus II menjadi 48.44, siklus III menjadi 58.59. Rata-rata persentase munculnya perilaku siswa yang bernilai kerjasama, saling menghargai, dan sopan santun sebelum tindakan: nilai positifsebanyak 8.34%, pada siklus I menjadi 11.98%, siklus II menjadi 22.40%, dan pada siklus III meningkat menjadi 30.73%. Rata-rata persentase munculnya perilaku siswa yang bernilai kerjasama, saling menghargai, dan sopan santun yang pasif (blank) sebelum tindakan sebanyak 48.96%, pada siklus I menjadi 52.08%, siklus II menjadi 53.13%, dan pada siklus III menjadi 56.25%. Sedangkan rata-rata persentase munculnya perilaku siswa yang bernilai kerjasama, saling menghargai, dan sopan san tun yang negatif mengalami penurunan di setiap siklusnya, yaitu sebelum tindakan yang negatif sebanyak 42.71%, dan pada siklus I turun menjadi 35.94%. siklus II menjadi, 24.48%, dan pada siklus III menjadi 13.02%.