Keefektifan Penggunaan Media Anagram Dalam Pembelajaran Kosa Kata Bahasa Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: keifektifan penggunaan media anagram dalam pembelajaran kosakata bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar kosakata bahasa Indonesia siswa kelas III SQ keifektifan penggunaan media anagram dalam pembelajaran kosakata bagi siswa kelas III SD yang terbiasa berbahasa Indonesia dan berbahasa daerah1 dan pengaruh interaksi antara media pembelajaran dengan kebiasaan berbahasa terhadap hasil belajar kosakata bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan variabel terikat hasil belajar kosakata bahasa Indonesia dan variabel bebasf!Ja adalah media anagram dan kebiasaan berbahasa. Desain eksperimen faktorial 2 x 2 dengan dua taraf kualifikasi variabel terikat yaitu pembelajaran kosakata menggunakan media anagram dan tanpa menggunakan media anagram. Suijek penelitian sebmryak 123 siswa. Instrumen pengumpulan data terdiri: (1) angket kebiasaan berbahasa1 (2) tes penguasaan kosakata bahasa Indonesia. Data diana/isis dengan menggunakan ana/isis varian dua jalur pada taraf signifikansi 5 % (d = 0105). Hasil penelitian ini adalah: media anagram lebih ifektif digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Indonesia dan pada pembelajaran tanpa media anagram, hasil Anava menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signijikan antara keduanyaa, (2) terdapat perbedaan prestasi belajar kosakata antara siswa kelas III SD yang terbiasa berbahasa Indonesia yang belajar menggunakan media anagram dengan yang belajar tanpa menggunakan media anagram. Siswa yang terbiasa berbahasa Indonesia yang diajar dengan media anagram lebih tinggi dari pada hasil belajar kosakata bahasa Indonesia siswa yang terbiasa berbahasa Indonesia yang diajar tanpa menggunakan media anagram, terdapat perbedaan prestasi belajar kosakata antara siswa kelas III SD yang terbiasa berbahasa daerah yang diajar menggunakan media anagram dengan yang diajar tanpa menggunakan media anagram. Siswa yang terbiasa berbahasa daerah yang diajar dengan media anagram lebih tinggi daripada hasil belajar kosakata bahasa Indonesia siswa yang terbiasa berbahasa daerah yang diajar tanpa menggunakan media anagram, tidak ada pengaruh interaksi antara media pembelajaran dengan kebiasaan berbahasa terhadap hasil belajar kosakata bahasa Indonesia.