Nilai-Nilai Pendidikan Moral Dalam Tembang Macapat Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2013. [Telaah Budaya Lokal]

Abstract

Mengingat arti pentingnya peran budaya lokal dalam membentuk kepribadian dankarakter bangsa, dalam tulisan ini akan disajikan arti pentingnya mengaktualisasikan kembali Nilai-nilai Moral dalam Tembang Macapat yang terdapat dalam Budaya dan kesusasteraan Jawa sebagai penguatan pendidikan karakter salam kurikulum 2013. Sampai saat ini tembang Macapat masih sangat populer dalam kebudayaan masyarakat Jawa, bahkan diajaran dalam lembaga formal di sekolah dan madrasah mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas.Dalam penelitian ini digunakan metode deskripsi dan komparasi. Maka langkahlangkah yang ditempuh dalam penelitian ini sebagai berikut: Mendeskripsikan isi ajaran Tembang Macapat, dengan cara mengambil bait-bait tembang Macapat yang ada hubungannya dengan ajaran-ajaran Moral, Tembang Macapat yang telah dideskripsikan, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Menganalisis tembang Macapat yang telah dideskripsikan dan diterjemahkan, yang di analisis dipilih bagian-bagian yang ada hubungannya dengan ajaran moral, Menarik kesimpulan mengenai isi ajaran tembang Macapat, yang ada hubungannya dengan ajaran Moral sebagai penguatan Pendidikan Karakter, sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai moral dalam kesusasteraan Jawa jika dikaji dan dicermati isinya masih relevan dengan kehidupan masyarakat sekarang, sehingga dapat dijadikan suri tauladan dan sumber nilai moral bagi bangsa Indonesia dewasa ini. Di era global saat ini ada kecenderungan masyarakat menerima langsung budaya luar, hal ini belum tentu baik dan bermanfaat. Untuk itu dapat diantisipasi dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan budaya lokal. Nilai-nilai moral yang terdapat dalam kesusasteraan Jawa, merupakan warisan Adhiluhung yang diyakini oleh masyarakat sejak masa lampau, yang dapat digunakan sebagai penguatan pendidikan karakter bagi generasi penerusnya dalam rangka mengantisipasi dampak negatif globalisasi.