PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENGENAL POLA ABC-ABC MELALUI MODEL TALKING STICK DI KELOMPOK A TK DAMAI BANJARMASIN

Abstract

Latar belakang masalah yang terjadi dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas guru, aktivitas anak dan rendahnya pengembangan aspek kognitif anak terhadap pembelajaran mengenal pola ABC-ABC di TK Damai Banjarmasin. Hal ini disebabkan karena guru kurang memiliki kreativitas yang bagus dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran serta kurangnya ketersediaan media atau alat peraga yang terbatas. Hal ini mengakibatkan anak kurang memiliki ketertarikan dengan sistem pembelajaran yang dilaksanakan guru, sehingga anak masih belum bisa mengembangkan kemampuan aspek kognitif dalam mengenal pola ABC-ABC secara maksimal sesuai dengan usia perkembangan dan pertumbuhan anak. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setting penelitian adalah anak kelompok A di TK Damai Banjarmasin tahun ajaran 2013/2014, dengan jumlah anak 11 orang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Data yang dikumpulkan antara lain menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui instrument penelitian berupa lembar observasi aktivitas guru dan kegiatan anak melakukan aktivitas dan mengembangkan kemampuan aspek kognitif. Sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui lembar kerja yang dikerjakan anak. Analisis data menggunakan teknik naratif dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model talking stick dapat mengembangkan kognitif anak pada aspek mengenal pola ABC-ABC. Aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 mencapai 48,33 dengan kategori cukup baik meningkat menjadi 71,67 dengan kategori baik pada pertemuan 2, sedangkan pada siklus II mencapai 96,67 dengan kategori sangat baik. Aktivitas anak dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat, keaktifan anak untuk siklus I pertemuan 1 mencapai 36,37% meningkat menjadi 54,54% pada pertemuan kedua, sedangkan, keaktifan anak untuk siklus II mencapai 90,9%. Keberhasilan pada pengembangan kognitif anak pada aspek mengenal pola ABC-ABC pada siklus I pertemuan 1 sebesar 54,55% meningkat menjadi 72,72% pada pertemuan 2, sedangkan siklus II mencapai 100%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa hipotesis yang berbunyi “jika menggunakan model pembelajaran talking stick dalam menyusun pola ABC-ABC, maka dapat meningkatkan pengembangan aspek kognitif anak di Kelompok A pada TK Damai Banjarmasin” dapat diterima. Dengan ini, diharapkan agar guru-guru dapat menggunakan model talking stick dalam pembelajaran di Taman Kanak-Kanak sebagai upaya dalam menciptakan perbaikan dan pengembangan kemampuan kognitif, peningkatan aktivitas anak serta peningkatan mutu pembelajaran disekolah masingmasing.Kata Kunci : Mengenal Pola ABC-ABC, Talking Stick