SAK ETAP, Kualitas Laporan Keuangan dan Jumlah Kredit yang diterima UMKM

Abstract

Persiapan dan pemanfaatan laporan keuangan yang merupakan bagian dari aspek keuangan yang dapat membantu usaha kecil menengah (UKM) dalam mengembangkan bisnis. Informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen, mengurangi biaya agensi dan sebagai informasi untuk kreditur (Allee dan Yohn 2009; Cassar 2009). Pada bulan Mei 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), efektif pada tanggal 1 Januari 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas laporan keuangan dan SAK ETAP terhadap jumlah kredit yang diterima oleh UKM. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan data primer, pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden online dan offline yang berlokasi di Jakarta, Jawa Barat dan Bali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan mempengaruhi jumlah kredit yang didapat oleh UMKM yang berarti bahwa semakin berkualitas laporan keuangan jumlah kredit yang dapat diperoleh lebih besar dari perusahaan yang tidak memiliki laporan keuangan yang kurang berkualitas. Penelitian ini membuktikan bahwa kualitas laporan keuangan SME menjadi pertimbangan pihak luar dalam mengambil keputusan, terbukti dengan pengaruh kualitas laporan keuangan pada jumlah kredit yang diterima oleh UKM. Informasi atau sosialisasi, latar belakang pendidikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pemahaman pengusaha tentang SAK ETAP