Teori Kognitif dan Implikasinya Dalam Pembelajaran

Abstract

Individu dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri. Artinya adalah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu dapat dibentuk oleh individu sendiri melalui interaksi dengan lingkungan yang terus-menerus dan selalu berubah. Dalam berinteraksi dengan lingkungan, individu mampu beradaptasi dan mengorganisasikan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan dalam struktur kognitifnya, pengetahuan, wawasannya dan pemahamannya semakin berkembang. Individu juga mampu memodivikasi pengalaman yang diperoleh melalui lingkungan, sehingga melahirkan pengetahuan atau temuan-temuan baru. Oleh karena itu, proses pendidikan bukan hanya sekedar transfer of knowledge, tetapi juga bagaimana merangsang struktur kognitif inadividu mampu melahirkan pengetahuan dan temuan-temuan baru. Kedua, perlu adanya individualisasi dalam pembelajaran. Artinya, dalam proses pembelajaran, perlakuan terhadap individu harus didasarkan pada perkembangan kognitifnya. kunci keberhasilan dalam belajar terletak pada kebermaknaan bahan ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa. Dalam proses pembelajaran guru harus mampun memberikan sesuatu yang bermakna bagi siswa. Belajar dengan menghafal dan ceramah dapat menemukan sesuatu yang bermakna, asal dilakukan secara sistematis, menjelaskan dan menghubungkan antara konsep yang satu dengan konsep lainnya, menguhubungkan konsep yang baru dengan konsep yang telah dimiliki oleh siswa. Sebaliknya, belajar penemuan akan menjadi kurang bermakna, apa bila dilakukan dengan coba-coba dan tidak sistematis. Kedua, belajar bermakna akan berhasil apabila ada motivasi intrinsik dari dalam diri siswa. Dengan adanya motivasi intrinsik ini akan menumbuhkan minat dalam diri individu, dan menggerakkan individu untuk mempersiapkan diri untuk belajar, baik mempersiapkan diri secara fisik maupun psikis.