PLURALISME DAN INKLUSIVISME: Analisa Kritik Terhadap Pemikiran Nurcholish Madjid

Abstract

Nurcholish Madjid adalah seorang intelektual yang mendapat dua pola pendidikan yaitu tradisionalis dan modernis sekaligus. Kemudian ia memperdalam keilmuannya melalui bacaan khazanah Barat dan Islam. Dari dua pola pendidikan dan rujukan keilmuan ini ia mengembangkan pemikiran lalu mengemukakan wacana keagamaan yang pluralis dan inklusif. Dari wacana keagamaan yang pluralis dan inklusif lalu berkembang menjadi wacana pluralisme dan inklusivisme yakni keterbukaan, kebersamaan, toleransi, ukhuwah, dan saling menghormati. Dalam pluralisme dan inklusivisme beragama tidak ada sikap mutlak-mutlakan yaitu sikap merasa benar sendiri dan menganggap orang lain salah. Pemahaman pluralisme dan inklusivisme keberagamaan ini mempunyai rujukan dalam Islam dan dapat ditelusuri pada sumber Islam yang autentik. Pluralisme dan inklusivisme keberagamaan Islam sudah dibuktikan dalam perjalanan sejarah Islam sejak masa awal.