POLITIK ISLAM: TELAAH HISTORIS MONARCHISME MU’AWIYAH DAN KONFLIK YANG MENGITARINYA
Abstract
AbstrakMuawiyah bin Abu Sufyan adalah satu di antara ribuan sahabat Nabi Muhammad SAWyang paling kontroversial. Muawiyah lahir dari kedua orangtua yang sebelumnya sangatmemusuhi Islam, yaitu Abu Sufyan bin Harb dan Hindun binti Utbah. Sikapnya terhadapKhalifah Ali bin Abi Thalib, dianggap makar dan tergolong bughat (pemberontak).Tindakan Muawiyah mengangkat putranya Yazid sebagai khalifah, dituding telahmenciptakan sistem monarchy (turun-temurun), sistem baru yang tak pernah adasebelumnya.Di sisi lain, jasa Muawiyah tak bisa dipungkiri. Pencatat wahyu ini tak hanya mampumengakhiri konflik antar kaum Muslimin di masanya, tapi juga berhasil menancapkanpondasi sebuah dinasti yang telah memberikan begitu besar jasanya bagi dunia Islam:Dinasti Umayyah.Maka, sosok Muawiyah pun mendapat banyak sorotan—pro dan kontra—dari berbagaikalangan. Di satu sisi, ada yang membencinya habis-habisan. Berbagai julukan ditabalkan.Ia disebut licik, culas, musang berbulu domba dan pengkhianat. Namun di lain sisi, iadipuji dan disanjung oleh umat Islam karena Muawiyah memiliki kontribusi besar dalamperubahan struktur sosial dan politik umat pada waktu itu. Muawiyah memisahkan Qadhidan Ulama, sehingga posisi qadhi atau hakim menjadi sebuah jabatan profesi. Beliau jugamemodernisasi militer sehingga lebih profesional dalam menjalankan tugas, kendati seringdigunakan untuk menghadapi lawan-lawan politiknya.Kata Kunci: politik Islam, monarchy, Mu’awiyah.