WAWASAN TENTANG TAQDIR DALAM HADIS

Abstract

Abstrak: Tulisan ini mengemukakan bahwa percaya terhadap taqdir selalau terdapat perbedaan dalam memahaminya. Pada satu sisi mempercayai bahwa dirinya merupakan wujud yang terbelenggu, dalam sisi yang lain meyakini bahwa dia sendirilah yang berperan membentuk masa depan. Maka tidak jarang sebagian orang mengira bahwa yang dimaksud dengan taqdir adalah hak veto Allah swt kepada hambanya. Sehingga mereka sama sekali tidak memiliki ruang untuk memilih maupun ikhtiar. Anggapan seperti ini cendrung menjadikan manusia lebih cepat menyerah dalam berbagai urusan dan persoalan yang dihadapinya. Sebaliknya Nabi Muhammad saw di dalam hadisnya banyak menyebutkan larangan meninggalkan amal dan pasrah terhadap suratan taqdir akan tetapi mengharuskan untuk berusaha dan bersungguh-sungguh beramal. Kata Kunci: taqdir, hadis, iman, Sunni