TEOLOGI ISLAM KLASIK DAN KONTEMPORER
Abstract
Semua aspek ajaran Islam itu bersifat dinamis termasuk teologinya. Jika pada masa klasik teologi Islam terkonsentrasi kepada persoalan keakhiratan karena umat pada masa itu lebih banyak berhadapan dengan persoalan moral dan ketuhanan. Doktrin tauhid yang sebelumnya telah dibawa para nabi dan rasul Alloh sirna oleh suburnya kemusyrikan. Oleh sebab itu target utama Rasululloh saw adalah pembinaan akhlak dan keimanan. Ayat-ayat makkiyah dengan diawali seruan terhadap orang keimanan mewarnai dakwah Rasul sekitar masa 10 tahun periode pertama kerasulan beliau di Mekkah. 12 tahun berikutnya baru dakwah Rasululloh saw menyasar ke masalah kehidupan sosial sampai terbentuk sebuah tatanan bernegara yang berpusat di Madinah. Periode Rasul, khulafaurrasyidin, Daulah Bani Umayyah dan Daulah Abbasiyah dalah rangkaian sejarah perkembangan Islam yang begitu cepat pada masa klasik dengankekuasaan yang meliputi seluruh jazirah Arabiya, Palestina, Mesir lalu kemudianpada abad pertengahan diikuti tiga kerajaan besar, yaitu Utsmani di Turki, Shafawi di Persia dan Mughal di India. Dalam kontek teologi periode klasik sampai abad pertengahan di atas sesungguhnya dapat dipandang sebagai periode peletakan dasar-dasar teologi Islam. Sementara kehidupan kontemporer membutuhkan paradigma baru sehingga umat tidak mengalami ketertinggalandalam menyahuti dinamika dan berbagai persoalan kekinian yang langsung atau tidakbersintuhan dengan teologi.Kata Kunci: Teologi Islam, Klasik, Kontemporer