SUMBANGAN PEMIKIRAN NAHDLATUL ULAMA (NU) TERHADAP MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
Abstract
Modernisasi pendidikan NU tidak bisa dilepaskan dari LP. Ma’arif NU yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan NU dibidang pendidikan dan pengajaran, baik formal maupun non formal. NU juga memiliki lembaga RMI (Rabitha Ma’ahid Al-Islamiyah) yang bertugas melaksanakan kebijakan NU dibidang pengembangan sistem pendidikan dan pondok pesantren, sehingga pelaksanaan pendidikan di kalangan NU benar-benar terkoordinir dengan baik. Filosofi pembaharuan yang dikemas NU dalam statemen “memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik” menjadi ruh modernisasi pendidikan, tidak saja dalam tubuh organisasi, tetapi juga ruh bagi kemoderenan pendidikan Islam di Indonesia secara keseluruhan. Pada saatkeadaan masyarakat bangsa ini masih terus berkembang mencari bentuknya, NU hadir membuat sebuah proyeksi sikap keberagamaan yang menjunjung tinggi semangat intelektual setiap orang. Pos tradisionalisme merupakan gerakan pemikiran yang memahami sikap beragama bukan hanya sebatas doktrinal, tetapi juga sebagai sesuatu yang dinamis. Namun kedinamisan bukan tanpa batas, kedinamisan dalam bingkai pedoman Alquran dan hadis. Hal ini merupakan bagian dari sebuah kemoderenan pemikiran yang terlahir dari pergumulan warga NU diberbagai institusi pendidikan Islam di dalammaupun di luar negeri. Kata Kunci: Nahdlatul Ulama (NU), Modernisasi dan Pendidikan Islam.