MODEL KOMUNIKASI PENGURUS BADAN KOMUNIKASI PEMUDA REMAJA MASJID INDONESIA (BKPRMI) DALAM PEMBINAAN AGAMA REMAJA DI DESA BANDAR SETIA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN DELI SERDANG
Abstract
Abstract: This study aims to determine the communication model of the management of the IndonesianMosque Youth Youth Communication Agency (BKPRMI) in religious development, to find out the BKPRMImaterial given to the formation of Religion in the village of Bandar Setia, to find out the organizationalbarriers of the Indonesian Youth Mosque Communication Agency. The research method uses a qualitativeapproach. The results of this study indicate that the communication model of the board of the IndonesianYouth Mosque Youth Communication Board in this organization is in carrying out the religious guidanceof adolescents in Bandar Setia village between administrators and coaches in accordance with Lasswell’smodel theory where the communication model is a simple communication process of communicationelements . the practice in the community or private in its implementation is left entirely to each individual.Each board and coach can only persuasively invite without coercion. Coaching materials that are carriedout include useful activities such as recitation, establishing TPQ for children who want to learn and readthe Koran and increase the ability to organize in terms of leadership and entrepreneurship. The obstaclesfaced are internal and external factors, some residents who are less enthusiastic about their children toparticipate in religious activities, and the lack of awareness of parents with low education about moraleducation, busy teenagers in the outside world result in rarely follow religious development, there areteenagers who do not want to follow the mosque youth organization.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model komunikasi pengurus Badan Komunikasi Pemuda RemajaMasjid Indonesia (BKPRMI) dalam pembinaan agama, untuk mengetahui materi BKPRMI yang diberikanpada pembinaan Agama di desa Bandar Setia, untuk mengetahui hambatan organisasi lembaga BadanKomunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model komunikasi pengurus Badan Komunikasi Pemuda RemajaMasjid Indonesia di dalam organisasi ini dalam melakukan pembinaan keagamaan remaja di desa BandarSetia antara pengurus dengan pembina sesuai dengan teori modelLasswell dimana model komunikasitersebut merupakan proses komunikasi yang sederhana dari unsur-unsur komunikasi. praktek di dalamkemasyarakatan ataupun pribadi dalam pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya kepada masing-masingindividu. Setiap pengurus dan Pembina hanya bisa mengajak secara persuasif tanpa adanya paksaan.Materi pembinaan yang dilakukan antara lain ialah Pengajian dan Dialog dilaksanakan setiap malamsabtu setelah selesai solat Isya, pesantren kilat Dalam rangka untuk mengisi kegiatan pada bulan ramadhan,gotong royong dalam menyambut perayaan hari besar Islam secara umum kegiatannya berupa, pengajianumum, halal bi halal, menyembelih Qurban, pembagian zakat, khataman qur’an khitanan missal, pengobatangratis, refleksi kebangkitan Islam, festival anak sholeh. Mengadakan pelatihan kepada remaja terutamauntuk pengembangan aspek kemampuan intelektual, keterampilan, kreatifitas dan kepribadian manusia,terutama pada remaja yaitu pelatihan rebana, pelatihan tadarus Qur’an, pelatihan seni membaca Qur’an,pelatihan sehari membaca Al-Quran, serta melakukan bakti sosial. Hambatan yang dihadapi ialah faktorinternal dan ekternal, sebagian warga yang kurang begitu antusias terhadap anaknya untuk mengikutikegiatan keagamaan, dan kurangnya kesadaran para orang tua yang berpendidikan rendah mengenaipendidikan moral, kesibukan remaja di dunia luar mengakibatkan jarang mengikuti pembinaan agama,adanya remaja yang tidak mau mengikuti organisasi remaja masjid.