KONTRIBUSI FILSAFAT BARAT TERHADAP ILMU KOMUNIKASI
Abstract
Filsafat Barat dalam hal ini yaitu Yunani telah memberi kontribusi terhadap ilmu komunikasi. Kontribusi tersebut dapat diketahui melalui penelusuran sejarah. Secara historis, perkembangan ilmu komunikasi dapat dibagi dalam empat periode. Periode pertama dimulai dari “tradisi retorika” yaitu sejak zaman Yunani Kuno. Pada saat itu istilah komunikasi dalam arti seperti sekarang belum dikenal. Namun terdapat aktivitas orang yang disebut dengan “retorika”. Periode ini memberi warna dan kharakteristik tersendiri terhadap ilmu komunikasi. Tokohnya adalah Aristoteles. Beliau menyebut retorika sebagai upaya yang bertujuan untuk persuasi. Ada tiga istilah yang sangat populer berkaitan dengan retorika menurut Aristoteles, yaitu ethos (kredibilitas sumber), pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan), dan logos (hal yang menyangkut fakta). Pemikiran Aristoteles ini kemudian dikembangkan dalam lima hal berkaitan dengan retorika, yaitu (1) invention (urutan argumentasi), (2) dispesitio (pengaturan ide), (3) eloqutio (gaya bahasa), (4) memoria (ingatan), dan (5) pronunciation (cara penyampaian pesan). Selanjutnya, muatan ini menjadi dasar dalam bidang kajian speech communication (komunikasi ujaran). Dengan demikian, makna retorika tidak semata persoalan persuasi, tetapi menyangkut penggunaan simbol-simbol untuk berkomunikasi satu dengan yang lain. Hal ini tentu merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi perkembangan ilmu komunikasi.