METODE PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIAH
Abstract
Kita akan bisa keluar dari belenggu tersebut apabila kita berani melakukan reinterpretasi nas-nas agama secara lebih konstekstual dengan melepaskan model pemahaman tekstualistik selama ini. Memang harus diakui tidak dalam semua hal kita harus meninggalkan interpretasi tekstualistik. Namun dalam banyak hal kita memang harus melakukan kontekstualisasi pemahaman kita. Mungkin untuk lebih berhati-hati, kita dapat mengatakan bahwa pada asasnya nas-nas agama itu kita fahami menurut teksnya sebagaimana tertulis. Akan tetapi di mana penafsiran harfiah itu mengalami kendala dan menimbulkan problem, maka kita harus meninggalkan model penafsiran harfiah itu dengan melakukan penafsiran berdasarkan semangat dan tujuan syariah. Singkatnya kita dapat melakukan kontekstualisasi pemahaman.