PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PARMALIM DI SUMATERA TAHUN 1885-SEKARANG
Abstract
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan Parmalim penting dan menarik dikaji lebih mendalam atas pertimbangan beberapa hal: pertama, sebagai sebuah komunitas keagamaan lokal yang tumbuh dan berkembang di bagian Selatan provinsi Sumatera Utara, tepatnya di kecamatan Laguboti kabupaten Toba Samosir, komunitas Parmalim dianggap cukup adaptif dengan perkembangan zaman. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan komunitas ini yang masih tetap eksis dalam kancah pertumbuhan dan perkembangan Nasional. Dalam aspek-aspek tertentu, komunitas Parmalim bahkan dapat disejajarkan dengan komunitas keagamaan besar yang tumbuh dan berkembang di Sumatera Utara.Kedua, dalam konteks percaturan politik daerah, berbagai sumber menyebutkan bahwa komunitas Parmalim berperan aktif sehingga mampu mengantarkan kemenangan dutanya dalam percaturan politik. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Monang Naipospos sebagai salah satu tokoh intelektual Parmalim yang paling aktif menulis dan menjadi semacam kepala bidang hubungan dengan masyarakat luar Agama Parmalim. Pada Pemilu Legislatif tahun 2009 yang lalu ia terpilih menjadi salah seorang aggota DPRD Kabupaten Toba Samosir.Ketiga, Parmalim sebagai kepercayaan asli suku Batak, dalam konteks sejarah merupakan objek missi Kristen dan Dakwah Islam di Tanah Batak. Padahal, etnis Batak sendiri merupakan etnis yang memiliki prinsip-prinsip budaya cukup kuat sehingga jika ditelusuri lebih jauh, pada dasarnya amat sulit memasukkan missi agama pada etnis ini. Namun demikian, dalam kenyataannya, seperti dalam kasus-kasus identitas penduduk yang cenderung harus memilih salah satu dari enam agama yang diakui di Indonesia, Paramalim umumnya memilih salah satu dari dua agama teresebut (Islam dan Kristen).