KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN PONDOK PESANTREN SALAFI DI KECAMATAN KRESEK KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

Abstract

Abstract: The study aims to determine the curriculum and learning systems applied in the boarding schooldistricts salafi Grantham Tangerang district, the historical approach. This type of research is qualitativemethod. Data collected through observation, interviews, and document research, data analysis done bycompiling, linking, reduce, presentation of and concluded. Testing the validity of the data include: confidence(credibility), keteralihan (tranferability), dependence (defendability), and certainty (komfirmability). The findingsindicate that the boarding school salafi excl. Crackle consists of two types, namely special and mix. Hercurriculum consists of curricular and extra-curricular. Special salafi intrakurikuler vocational teaching material.While the mixture salafi teach all the science of religion. Curricular Special salafi and the mixture isnahwu, and nerves, ekstrakulikulernya include; nasyid, marawis, Jam’iyah al-qurra ‘tahlilan, and pencaksilat. Time used dawn, morning, noon, afternoon, and evening. Curriculum development aimed at expandingthe horizons of students in the science of religion. The method applied is sorogan, bandongan, memorizationand bahsu al-masa’il. Sorogan for supporting material, in the house of Kiai and mosque committees.Bandongan and rote do in mosque committees. Excess sorogan the intraksi directly between kiai and students,through bandongan students can know, mastering the language and meaning of the phrase book.Memorizing is used for the supporting material. The language used is the language of the area. The expectedgoal is to deepen religious knowledge. Salafi pesantren not formally evaluate learning. The inference that theboarding school salafi excl. Crackle kab. Tangerang still retaining the old patterns in terms of both curriculumand learning systems. Expected to caregivers boarding school should be sensitive to the development ofscience and technology, that will allow students to improve their competence in a deepening of religiousknowledge.Penelitian bertujuan untuk mengetahui kurikulum dan sistem pembelajaran yang diterapkan di pondokpesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang, dengan pendekatan historis. Jenis penelitianyang digunakan adalah metode Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara,dan studi dokumen, analisis data dilakukan dengan menyusun, menghubungkan, mereduksi, menyajiandan disimpulkan. Pengujian keabsahan data meliputi: kepercayaan (credibility), keteralihan (tranferability),kebergantungan (defendability), dan kepastian (komfirmability). Hasil temuan menunjukkan bahwa pondokpesantren salafi di kec. Kresek terdiri dari dua jenis, yaitu khusus dan campuran. Kurikulum nya terdiri ataskurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Intrakurikuler salafi khusus mengajarkan materi kejuruan. Sedangkansalafi campuran mengajarkan semua ilmu agama. Kokurikuler salafi khusus dan campuran adalahnahwu, dan saraf, ekstrakulikulernya meliputi; nasyid, marawis, jam’iyah al-qurra’ tahlilan, dan pencaksilat. Waktu yang digunakan subuh, pagi, zuhur, sore, dan malam. Pengembangan kurikulum bertujuan3Kholis Thohir: Kurikulum dan Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren Salafi12memperluas wawasan santri dalam ilmu agama. Metodeyang diterapkan adalah sorogan, bandongan,hafalan dan bahsu al-masa’il. Sorogan untuk materi penunjang, bertempat di rumah kiai, dan majlista’lim. Bandongan dan hafalan dilakukan di majlis ta’lim. Kelebihan sorogan terjadinya intraksi secaralangsung antara kiai dan santri, melalui bandongan santri dapat mengetahui, menguasai bahasa kitab sertamakna kalimat. Hafalan digunakan untuk materi penunjang. Bahasa yang digunakan adalah bahasadaerah. Tujuan yang diharapkan adalah memperdalam ilmu agama. Pondok pesantren salafi tidak melakukanevaluasi belajar secara resmi. Simpulan bahwa pondok pesantren salafi di kec. Kresek kab. Tangerangmasih tetap mempertahankan pola lama baik dari segi kurikulum maupun sistem pembelajaran. Diharapkankepada pengasuh pondok pesantren hendaknya peka dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sehinggaakan memudahkan santri dalam meningkatkan kompetensinya dalam memperdalam ilmu agama.Kata Kunci: Kurikulum dan Sistem Pembelajaran