Strategi Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Menerapkan Library 2.0

Abstract

This study aimed to analyze the Engagement Rate academic library and to analyze strategies in implementing Library 2.0 as well as to identify barriers in applying Library 2.0. The approach in this research uses a qualitative with a comparative case study method. The Engagement Rate results University of Indonesia Library ranks first, Gadjah Mada University Library in the second and Airlangga University Library on the third. This study University of Indonesia Library and the Airlangga University Library where research was conducted, which resulted in research that both libraries have had strategies in the application of Library 2.0 which is parsed by forming components Library 2.0 is user participation, Web 2.0, perpustkaaan and services, evaluation and cooperation. Another finding is that both libraries have the same strategy, on the other hand there are also different strategies. When one component is weak then the other components further strengthened. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keterlibatan (Engagement Rate) perpustakaan perguruan tinggi dan menganalisis strategi perpustakaan perguruan tinggi dalam menerapkan Library 2.0 serta untuk mengidentifikasi hambatan perpustakaan perguruan tinggi dalam menerapkan Library 2.0. Pendekatan dalam tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus komparatif.Hasil perhitungan tingkat keterlibatan didapatkan Perpustakaan Universitas Indonesia menempati urutan pertama, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada pada urutan kedua serta Perpustakaan Universitas Airlangga pada urutan ketiga. Penelitian ini memilih Perpustakaan UI dan Perpustakaan Unair menjadi lokasi penelitian, dimana menghasilkan penelitian bahwa kedua perpustakaan telah memiliki strategi dalam penerapan Library 2.0 yang diurai menurut komponen pembentuk Library 2.0 yaitu partisipasi pengguna, web 2.0, perpustkaaan dan layanan, evaluasi dan kerjasama. Temuan yang lain kedua perpustakaan memiliki strategi yang sama, di sisi lain ada juga strategi yang berbeda. Ketika salah satu komponen lemah maka komponen lain lebih diperkuat.