MAKNA DAN URGENSI PENDIDIKAN KARAKTEER
Abstract
<p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p>Character is the basic capital to build a high level of civilization, build a high civilization which is the education of noble character. Character education can be defined as a process of internalization main qualities into the child so that she can grow and develop into an adult human in accordance with the values of religion and culture. The establishment of an Islamic human character must be sourced from al-Quranān as basic grip, and the Hadith of the Prophet as an explanatory / interpreter, and al-Ijtihad as human sight is not out of the essence of the Koran and the Hadith of the Prophet. Islamic teachings on character education is not just a theory, but the figure of the Prophet Muhammad appeared as an example (uswah hasanah) or paragon in the values of the noble character. Urgency national character building is the last bastion against the effects of globalization which is a non-physical force (soft power). Human resources pengetatahun only master the science and technology without having a moral conscience fortified with noble character would endanger the survival of the nation.</p><p> </p><p><strong><em>Keywords: </em></strong>Education, and character</p><p align="center"><strong><em> </em></strong></p><p align="center"><strong><em> Abstrak</em></strong><strong></strong></p><p>Karakter adalah modal dasar membangun peradaban tingkat tinggi, membangun peradaban tinggi yang berkarakter mulia adalah dengan pendidikan. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai suatu proses internalisasi sifat-sifat utama ke dalam diri anak sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa sesuai dengan nilai-nilai agam dan budaya. Pembentukan manusia berkarakter yang Islami harus bersumber dari al-Qur΄ān sebagai pokok pegangan, dan Hadis Nabi saw sebagai penjelas/penafsir, dan al-Ijtihad sebagai pandangan manusia yang tidak keluar dari esensi al-Qur΄ān dan Hadis Nabi saw. Ajaran Islam tentang pendidikan karakter bukan hanya sekedar teori, tetapi figur Nabi Muhammad saw tampil sebagai contoh (<em>uswah hasanah</em>) atau suri teladan dalam menginternalisasi nilai-nilai karakter mulia tersebut. Urgensi pembangunan karakter bangsa merupakan benteng terakhir terhadap pengaruh globalisasi yang merupakan kekuatan non fisik (<em>soft power</em>). Sumber daya manusia yang hanya menguasai ilmu pengetatahun dan teknologi tanpa memiliki kesadaran moral yang dibentengi dengan karakter mulia akan membahayakan keberlangsungan hidup bangsa dan negara.</p><p> </p><strong><em>Kata Kunci</em>: </strong>Pendidikan, dan karakter