TAFSIR KEBAHAGIAAN (Studi tentang Makna Kebahagiaan Dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir )
Abstract
<span>Artikel ini memfokuskan kajian tentang tafsir makna kebahagiaan dalam Al-Qur’an. Dari hasil kajian penulis, disimpulkan bahwa al-Qur’an menggunakan term yang berbeda untuk menggambarkan kebahagiaan. Term </span><em>sa‘ida</em><span> dengan beragam derivasinya menunjukkan kebahagiaan di akhirat. Sedangkan term </span><em>aflaha</em><span> dengan beragam derivasinya menunjukkan proses untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Qur’an juga membedakan antara kesenangan atau kenikmatan (</span><em>al</em><span>-</span><em>farh, mata‘</em><span>) dengan kebahagiaan (</span><em>al-Falah, al-Sa‘adah </em><span>). Dari hasil kajian penulis menunjukkan bahwa Al-Qur’an membedakan makna kesenangan dengan kebahagiaan. Kebahagiaan tidak sekadar memenuhi hasrat atau keinginan nafsu semata, tetapi juga memperhatikan dua aspek penting dalam diri kita, yaitu afektif (emosi) dan kognitif (logika). Kebahagiaan yang sesungguhnya dapat tercapai jika kita tetap mematuhi aturan serta norma-norma moral yang berlaku. Kebahagiaan (</span><em>happiness, al-sa‘adah)</em><span> berbeda dengan kesenangan (</span><em>pleasure,</em><span> </span><em>al-farh,al- surur).</em>