SETAN DALAM ALQURAN (STUDI KRITIS TENTANG MAKNA SETAN PERSPEKTIF TAFSIR ANWAR Al-TANZIL WA ASRAR AL-TA’WIL)

Abstract

<p>Jati diri setan masih menjadi suatu perhatian yang lebih di kalangan awam maupun kalangan akademisi. Definisi setan secara keumuman menjadi sebuah daya tarik untuk dikaji secara akademis. Alquran sedikit menyinggung kata setan dengan sosok mahluk yang misterius. Beberapa defisini setan dari kalangan ulama hampir menemui titik temu, yakni setan adalah makhluk yang mengindikasikan negatif atau bertolak belakang dengan ajaran Allah dan rasul-Nya. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan kata setan dalam perspektif tafsir <em>Anwar al</em><em>-</em><em>Tanzil wa Asrar al</em><em>-</em><em>Ta’wil</em><em> </em>sebuah karya Nasir al-Din Abi Sa’id ‘Abdillah bin ‘Umar bin Muhammad al-Shairazi al-Baidawi<em> </em>ulama yang lahir di Persia pada tahun 613 H dan wafat pada tahun 691 H/685 H dengan mengambil kata setan baik yang bermakna tunggal maupun plural kemudian dianalisis penafsirannya. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna setan, baik yang bermakna tunggal maupun plural perspektif imam al-Baidawi<em> </em>dalam tafsirnya<em> Anwar al</em><em>-</em><em>Tanzil wa Asrar al</em><em>-</em><em>Ta’wi</em><em>l</em>.</p>