Interaksi Kyai Dengan Masyarakat Dalam Tafsir Al-Maraghi
Abstract
<p><em>Semakin terkikisnya ulama (kyai) yang menjadi panutan, membuat penulis merasa perlu menelisik lebih jauh relasi dan interaksi seperti apa yang sebaiknya dibangun, menurut al-Qur’an, antara seorang ulama dengan pejabat, masyarakat dan sesama kyai agar kehidupan dunia ini menjadi lebih baik. Tujuan pen</em><em>elitian </em><em>ini ialah menjelaskan penafsiran al-Marâghî mengenai ayat-ayat interaksi antara: kiai dengan pejabat, kiai dengan kiai, dan kiai dengan masyarakat awam. </em><em>Metode yang digunakan adalah metode</em><em> dan library research. </em><em>Kesimpulan yang didapat dari penulisan skripsi ini antara lain bahwa a.) </em><em>Berdasarkan penafsiran atas QS al-Baqarah (2): 247, pemuka agama (kiai) tidak boleh termakan ucapan manis pejabat; harus selalu menjadi panutan pejabat, bukan sebaliknya, dan tetap menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Interaksi antara kiai dengan pejabat melalui kisah Nabi Samuel dengan pejabat Bani Israîl. b.) Berdasarkan penafsiran atas </em><em>QS. </em><em>Maryam </em><em>(19): </em><em>53, al-Mar</em><em>a</em><em>gh</em><em>i</em><em> tidak menjelaskan panjang lebar mengenai interaksi antara Nabi M</em><em>usa</em><em> dengan Nabi Har</em><em>u</em><em>n. Namun dari penjelasan al-Mar</em><em>a</em><em>gh</em><em>i</em><em> dapat ditemukan secara </em><em>tersirat</em><em> bahwa keduanya sama-sama Nabi yang menentang kezaliman saat itu. Interaksi antara Nabi M</em><em>usa</em><em> dengan Nabi Har</em><em>u</em><em>n saling tolong menolong dalam berdakwah. c.) Berdasarkan penafsiran atas QS al-Taubah (9) 61, al-Maraghi menafsirkan interaksi antara Nabi Mu<span style="text-decoration: underline;">h</span>ammad Saw. dengan masyarakat awam, al-Maraghi memberi perumpamaan dalam tafsirnya, bahwa orang yang yang menyakiti Rasulullâh sama dengan orang yang menyakiti kedua orang tuanya dan keluarganya khususnya kaum munafik yang menyakiti beliau. Kemudian, hal ini membuktikan bahwa al-Maraghi menganggap seorang Rasulullâh (baca</em><em>:</em><em> kiai) adalah juga orang tua mereka</em><em>. </em></p><p><em> </em></p><p>Kata kunci: <em>Interaksi, Kiai, Masyarakat.</em></p>