TRADISI MUJAHADAH PEMBACAAN AL-QUR’AN SEBAGAI WIRID DI PONDOK PESANTREN KEBON JAMBU AL-ISLAMY BABAKAN CIWARINGIN CIREBON

Abstract

<p><em>Al-Qur’an adalah mukjizat terakhir dan teragung yang keotentikannya dipelihara langsung oleh Allah Swt. Oleh karena itu, al-Qur‟an terus dikaji dan dijadikan pedoman umat Islam. Berbagai interaksi pun dilakukan secara individu ataupun kelompok. Di antaranya ada sebagian yang hanya mempelajari seputar redaksinya saja dan ada juga yang mengaplikasikan al-Qur‟an langsung dalam kehidupannya atau disebut dengan Living Qur’an. Salah satu contoh Living Qur’an adalah Tradisi Mujahadah Pembacaan al-Qur‟an Sebagai Wirid di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Cirebon</em></p><p class="Default"><em>Penelitian ini mengkaji bagaimana tradisi mujahadah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy dan bagaimana pengalaman pelaku mujahadahpun menjadi salah satu rumusan dalam penelitian ini. </em></p><p><em>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tradisi Mujahadah secara runtut di Pondok Kebon Jambu. Kemudian juga mengetahui pengalaman yang dirasakan oleh orang yang mengamalkan mujahadah.</em></p><p><em>Penelitian ini merupakan kajian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitik, yaitu memaparkan realita dan menganalisis tentang kegiatan mujahadah al-Qur’an di Pondok Pesantren Kebon Jambu dengan metode pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara, metode pengolahan data dan metode penarikan kesimpulan.</em></p><p class="Default"><em>Hasil penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa tradisi ini dilatarbelakangi oleh keinginan pengasuh untuk meneruskan amalan yang beliau lakukan ketika mesantren di Pondok A.P.I Tegal Rejo dan melestarikan tradisi ahlussunnah wal jama’ah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Senin malam Selasa setelah shalat Maghrib dan dikuti oleh seluruh santri. Tujuannya adalah sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, melatih diri untuk memerangi hawa nafsu, menumbuhkan rasa tawakkal kepada Allah Swt, membersihkan diri dari segala penyakit, wujud rasa syukur atas limpahan nikmat, serta melatih diri dan para santri untuk istiqomah membaca al-Qur’an. Kemudian, beberapa pengalaman yang dirasakan oleh pelaku mujahadah diantaranya timbul ketenangan lahir dan bathin, dimudahkan dalam segala urusan, tumbuhnya semangat belajar menuntut ilmu, kelapangan rizki, dikabulnya segala permintaan, serta terjalinnya tali silaturahmi yang erat. </em></p><p class="Default"><em> </em></p><p>Kata Kunci: <em>mujahadah, wirid, tradisi, Al-Qur’an dan Pesantren</em></p>